Tuesday, December 9, 2014

Pulau Derawan: Surga Tropis yang Sempurna



There are too much heaven in Indonesia. Salah satu pecahan surga ada di Kalimantan Timur, tepatnya di Kepulauan Derawan, dimana pasir putih memanjang dengan air laut yang sangat bening. Kemudian manusia membangun tempat nyaman untuk menikmati surga ini. A Paradise. Keinginan gue untuk mencicipi salah satu surga di Indonesia akhirnya terwujud. Untuk menuju Kepulauan Derawan dari Jakarta ada dua akses transportasi yang gue tau. Yang pertama adalah lewat Berau dan yang kedua lewat Tarakan, dan gue memilih melalui Tarakan. Dari Jakarta ke Tarakan naik Lion Air flight pertama, sekitar jam 5 pagi, gue beli tiket waktu itu pulang-pergi sekitar 2 juta. Oiyaa, ini penerbangan langsung tanpa transit. Lalu dari Bandara Tarakan menuju Pelabuhan Tengkayu (kurang lebih 15 menit dari bandara). Dari Pelabuhan Tengkayu ke Kepulauan Derawan perjalanan menggunakan speedboat ditempuh sekitar 2,5 jam  ketika laut tenang, atau bisa 3 jam kalau sedang berombak. First of all, Derawan Island including Maratua, Kakaban, and Sangalaki Island (hereafter I name it as ‘Derawan’) is one of underwater heaven in Indonesia. Too bad I have no diving license, so I didn’t enjoy all the beauty of underwater there. However, Snorkeling is not that bad. So, don’t worry. It is still worth it. 

Pelangi Cottage
I'm so in love with the turquoise water
Di Derawan ada beberapa unit penginapan yang dibangun di atas air laut warna turqoise. Meski dibangun di atas laut, supply air tawar dialirkan melalui pipa tersendiri. Namun sayang, pembuangan dari saluran bathtub dan shower masih langsung ke bawah, ke laut, membuat gue enggan menggunakan banyak shampoo dan sabun. Cottage dimana gue menginap menghadap langsung laut biru, meski berada di atas laut pun unit kamar dibuat sangat nyaman.
Everywhere the sky is so clear and so blue (also hot)
Segores pelangi di pagi hari di Pulau Derawan
Maratua Island
This is our first destination. Sadly, we visited a place which is owned by a certain people (The Guide said they were from our neighbor country). Ini adalah lokasi dimana kamu ingin waktu berhenti, dan setiap matahari bersinar terik adalah waktu terbaik dimana air laut berubah warna menjadi sempurnaMaratua ini merupakan salah satu tempat terindah yang pernah gue lihat karena lautnya yang sangat biru, bahkan pulau Derawanpun yang cantik tetap kalah dengan pulau Maratua. Dipulau ini terdapat satu resort yang sangat cantik di bibir pantai, namanya Maratua Paradise Resort. I played around and took picture in various poses haha. *Stage pertama pembakaran muka & badan di mulai*
The beach in Kakaban
Jalan menuju Danau Kakaban
That's the Lake!
Pulau Kakaban yang memang terkenal dengan Danau Kakaban dan ubur-ubur tidak menyengat. Fyi danau dengan ubur-ubur tidak menyengat ini hanya ada 2 di dunia yaitu Danau Kakaban dan Jellyfish Lake di Palau, di kepulauan Micronesia. How does that sound? Awesome, rite? Tidak ada satupun penduduk yang menghuni Pulau Kakaban ini dan jika memasuki pulau ini harus membayar Rp 10rb/orang. Kita bisa berenang di danau ini dan sebaiknya menggunakan alat snorkling, namun tidak diperbolehkan menggunakan fin. Danau ini juga indah dan bersih sepertinya memiliki perawatan yang baik dari pemerintah daerah. Berenang di Danau Kakaban, seperti berenang di air yang berisi agar-agar. Ada ribuan ubur ubur yang sangat mudah kita lihat dan sentuh dengan berbagai ukuran. I can touch all kind of jellyfish there without worrying to get sting. Tidak perlu paspor untuk sedikit merasakan menjadi Spongebob di Bikini Botton.
Batang pohon tumbang pun tidak mengurangi kecantikan Pantai Sangalaki ini
Some say, if you want to love nature then we must see with our own eyes, hear with our own ears and see what nature have for us.
Perjalanan menuju ke Sangalaki membutuhkan waktu sekitar 1.5 jam. Pulau ini merupakan penangkaran penyu. Pulau Sangalaki ini masuk area konservasi sehingga tidak ada penduduk di pulau ini. Hanya ada pos petugas penjaga dan beberapa unit resort yang terbilang baru. Begitu turun dari kapal, langsung menuju ke kantor penangkaran penyu di tengah pulau ini. Seorang petugas membawa keluar beberapa bayi penyu yang akan mereka lepas. Menurut mereka, ketika penyu baru saja menetas, mereka harus menyelamatkan bayi-bayi ini dari berbagai predator yang ada. Kemudian setelah mereka dianggap cukup mampu untuk bertahan, mereka akan dilepaskan ke pantai kembali. Anyway, ini *stage pembakaran muka & badan kedua* dari baju yang tadinya kering, basah, kering lagi. But thanks God! Like other island, Sangalaki has very very very white sand beach and good visibility of seawater.
Gusung Island
Get wet, get dirty and happy!
*Stage terakhir pembakaran seluruh badan*
See, It is like private beach and awesome!
Sesungguhnya selain ke-4 pulau diatas ada satu area yang tak kalah cantik. Namanya Pulau Gusung. Pulau yang muncul jika air laut surut sehingga pasir muncul membentuk sebuah pulau pasir tanpa tanaman satupun. Dari Pulau Gusung ini kita bisa melihat Pulau Derawan dan Pulau Panjang dari kejauhan. Once we arrived at the beach, every people is like suddenly crazy, just screaming "OH MY GOD!", this is so damn beautiful. It is very nice. We took picture here like a million times and still not enough hahaBerenang di pantai Pulau Gusung dengan ombak yang tidak terlalu besar atau bermain pasir adalah pilihan yang asik di Pulau Gusung. It feels good to get lost in pretty place like this.
Dermaga di Pulau Derawan
Our schedule was snorkling, snorkling and snorkling at the morning until the afternoon from one island to another islands. Enjoyed for the landscape and that was so 'kewl' (cool). And went to the port, laid down and looked at the stars in the night (Sadly i couldn't take the picture for the stars).
 Matahari terbenam dari salah satu resort di Derawan
Pulau Derawan dengan berbagai perahu dan kapal cepatnya
Setelah mengenal Derawan dari dekat dan tinggal selama 4 hari di pulau eksotis ini memberikan banyak pengalaman seru, melihat dunia baru, bertemu teman baru yang sangat menyenangkan. Jadi Derawan, memang wajib untuk dikunjungi. Pantai, laut, pemandangan spektakuler yang selalu membuat gue berdecak kagum dan tidak rela melepas semua itu untuk kembali ke Jakarta. This country never cease to amaze me. Di setiap trip yang gue jalanin di Indonesia ini semakin bikin gue jatuh cinta sama Indonesia. Yang pastinya semakin bikin gue pengen travel more. And now, in this moment, when i'm typing this i really speechless because i can't seem to find the right words to express my feeling about all of the beauty that He made. Masha Allah, maybe just that word that can express my amazement. Well, i think that's all. Lama juga yah gue mengetik ini blog. Emang benar-benar dibutuhkan will power banget yah buat nyelesain ini posting-an hahaha. Pardon me for my rusty writing
pic from Google
Too much moment in here, the landscape, the people, the stars, everything :)

Tips
Always use a sunblock and hat to avoid the hot sun and if you need to be connected to the outside world make sure you have either a Telkom or XL SIM card. The other operators do not operate here. For more information and details you can go to here.
Traveled in 29 May-1 June 2014

xoxo,
Marcellina Rahmadini

No comments:

Post a Comment