Thursday, December 25, 2014

#Fiksi7 Coklat Dingin

Sepagi ini dia datang ke apartemenku, menyalakan televisi di ruang tengah dan membuat sedikit keributan di dapur. Dia menjerang air untuk menyeduh kopi. Kopi tanpa gula yang diyakininya bisa membuat suasana hati senang sepanjang hari. Kelopak mataku baru setengah terbuka ketika kepalanya tersembul di pintu.
"Hai!" sapanya sambil memperlihatkan padaku gelasnya yang berasap. "Mau?"
Aku tertawa kecil, menutup kepalaku dengan selimut. Entah kenapa kepalaku ini berat rasanya.
"Aku pusing," kataku.
"Minumlah air putih, lalu cicipi kopi ini sedikit, pusingmu akan hilang.." 
Kutarik selimutku turun. Dia sudah duduk di samping tempat tidur, menyodorkan botol air mineralku, kemudian gelas kopinya menyusul. Aku meraihnya, mencecapnya sedikit. Panas menyengat ujung bibirku. Dan pahit kopi mengembara ke sekujur leherku.
Entah kenapa tiba-tiba aku memikirkan momentum kebersamaan serupa di tempat lain. Bersama seseorang. Buka kopi. Tapi, coklat. Coklat yang dingin. Amat dingin. Dia memetik gitarnya, melantunkan lagu yang semakin lama makin sendu. 
#13HariMencariCinta

No comments:

Post a Comment