Wednesday, December 3, 2014

1000 GURU


Cerita kedua gue ini baru tentang traveling tapi wait traveling disini beda dari traveling yang biasa gue lakuin. Bukan sekedar jalan-jalan biasa disini gue traveling and teaching bareng 1000 guru. Apa itu 1000 Guru? Gurunya ada 1000 kah? atau apa? Seperti biasa gue tau ini komunitas dari twitter dan gue langsung tertarik untuk ikut kegiatannya yang biasa disebut TnT (Traveling & Teaching). Komunitas 1000 Guru adalah gerakan yang pada dasarnya muncul karena adanya kesadaran ingin mengubah dan keinginan memajukan pendidikan di Indonesia khususnya untuk anak-anak di daerah pedesaan, pedalaman atau malah di pulau yang terpencil yang masih sulit terjangkau bantuan dari pemerintahnya. Jadi 1000 Guru mengajak anak-anak muda yang doyan traveling sekaligus berkegiatan sosial dengan ikut mengajar di sekolah yang akan didatangi. Karena dimana ada tempat wisata yang bagus pasti disitu ada sekolah yang kurang diperhatikan. Biasanya sekolah yang didatangi di daerah pedesaan atau pedalaman yang fasilitas mengajar dan pengajarnya masih minim.

Ini SD Tangkilsari 1 saat gue ikut TnT2 di Peucang. Ini di daerah Pandeglang Banten. Kondisi sekolahnya bisa dibilang kurang layak. kelas cuma ada 3 ruangan, satu ruangan dibagi dua kelas dipisahkan oleh sekat. Pasti bingung gimana cara gurunya mengajar kan?, yah bergantian lah itu guru saat berbicara, sangat tidak efektif kegiatan mengajar seperti itu. Selain itu anak-anaknya masih  banyak yang belum mengenakan sepatu masih ada yg memakai sendal. Padahal ini masih di Pulau Jawa dekat sama Ibukota ternyata masih ada potret pendidikan yang menyedihkan ini. Disana gue gak ngajar tentang pelajaran yang biasa diajarkan guru mereka, gue coba memberi gambaran tentang cita-cita. Yah seperti biasa cita-cita anak-anak ini tidak jauh dari guru, dokter, polisi, cita-cita mainstreamnya anak-anak. Tugas gue disini memberikan gambaran kalau diluar sana masih banyak cita-cita atau profesi hebat bagus selain itu tapi tidak dengan mematahkan cita-cita awal mereka. Gue menggunakan alat peraga beberapa profesi saat gue mengangkat peraga profesi dokter, tentara, pilot, guru, polisi dan bertanya "siapa yang nanti mau jadi ini?" banyak anak-anak yang mengangkat tangannya. Tapi saat gue mengangkat peraga profesi petani & nelayan dan bertanya hal yang sama tidak ada satupun anak yang mengangkat tangannya, lalu gue tanya "Loh kok gada yang mau jadi petani & nelayan?", ada satu anak jawab kecil "malulah kak" sambil tertawa kecil sama teman disampingnya. Lalu gue coba jelasin ke mereka kalau kedua profesi ini profesi yang baik dan hebat, "Dek, kalau gak ada petani dan nelayan para dokter, polisi, guru, aku dan kita semua gak akan bisa makan. Ini profesi mulia sama seperti halnya profesi yang kalian cita-citakan. Gak harus malu kalau nanti jadi petani atau nelayan, kalian bisa jadi petani dan nelayan yang hebat punya lahan yang luas, kapal yang banyak, dan bisa juga membahagiakan orang tua kalian." Kenapa gue tekanin tentang dua profesi itu karena petani dan nelayan adalah dua profesi yang dekat dengan kehidupan mereka, karena mereka tinggal di desa pesisir pantai.




Gue meminta mereka untuk menggambarkan tentang cita-citanya, mereka sempet bingung harus gambar apa. Gue bilang "gunakan imajinasi kalian tentang cita-cita, bebas seperti apa aja, kuncinya jangan takut dan harus percaya diri sama imajinasi kalian". Dan inilah hasil gambar mereka anak-anak kelas 6, mayoritas gambar rumah itu yang cita-citanya mau jadi dokter dan guru hehe. Lalu gue minta mereka untuk menempelkan di papan penyekat antara kelas 5 supaya mereka selalu ingat dan percaya dengan cita-citanya. 


Galang (calon dokter), Nur (calon dosen), & Andi (calon polisi)
Kak Jimmy founder dari 1000 Guru meminta kita memilih 3 anak untuk dibagikan tas beserta alat tulis tapi sebelumnya ajak dulu mereka ngobrol kasih motivasi tentang mimpinya. Akhirnya gue memilih Galang, Andi & Nur, entah dari awal gue udah interest dengan ketiga anak ini karena mereka percaya diri dan selalu berani bertanya. Gue ajak mereka ke seberang sekolah duduk didekat warung lalu gue mulai sebagai motivator amatiran, gue bilang "Kalian harus percaya sama cita-cita kalian suatu saat pasti bakal jadi kenyataan kuncinya adalah belajar, berdoa, bekerja keras dan jangan menyerah. Kalian jangan putus sekolah setelah lulus SD harus lanjut ke SMP lalu SMA Insya Allah ke Universitas yah." Dan apa yang terjadi setelah gue ngomong mereka bertiga meneteskan air mata lalu gue coba hapus malah tambah kejer nangisnya, paniklah gue kok jadi nangis. Setelah gue tanya kenapa mereka menangis akhirnya mereka bercerita satu persatu yang inti ceritanya sama Nur anak yatim, orang tua Galang bercerai ayahnya entah dimana, Andi anak Piatu. Mereka takut bermimpi tinggi karena kondisi keluarga mereka yang seperti itu, mereka sendiri pun gak yakin bisa melanjutkan sekolah dengan keadaan ekonomi yang pas-pasan. Entah salah apa ketiga anak ini karena hanya keadaan mereka takut bermimpi, mereka punya niat yang mulia akan cita-citanya. Setelah mereka selesai bercerita gue menghapus airmata mereka dan memeluk satu persatu coba menguatkan mereka "kalian anak hebat jangan pesimis dengan kondisi seperti itu, banyak orang-orang hebat diluar sana sama keadaannya seperti kalian kecilnya, jadi sekarang ayo senyum yaah." Mereka tetep gak mau senyum juga malah tambah nangis dan akhirnya gue gak kuat nahan emosi sedih gue akhirnya gue ikut menangis. Lalu Galang bilang "Kak maaf yah jadi ikut nangis, terima kasih sudah mau dateng kesini, aku seneng." Lalu gue peluk lagi ini anak. Setelah kejadian itu gue berterima kasih sama 1000 guru yang telah mempertemukan dengan ketiga anak hebat ini, dari mereka gue belajar ilmu bersyukur. Banyak hal yang harus gue syukuri dalam hidup ini, banyak anak yang tidak dapat kesempatan yang seharusnya mereka dapatkan. Gue dibukakan mata untuk peduli melihat keadaan mereka.
Anak ini selalu jahil sama temennya, anyway dia belom punya baju pramuka lho jadi dia pake baju muslim deh 
Wajah bahagia anak-anak SD Tangkilsari 1 dapet sumbangan tas & alat tulis dari 1000 Guru
"Anak-anak  nusantara tidak berbeda. Mereka semua berpotensi. Mereka hanya dibedakan oleh keadaan."



His dream is to grow up to become a police officer.



Dear Pemerintah, mohon dengan hormat, stop korupsi dana pendidikan untuk anak pedalaman, mereka generasi bangsa mereka punya mimpi mereka berhak atas pendidikan di negeri ini. Jepang sangat menghargai pendidikan loh, mereka rela mengeluarkan dana yang cukup besar hanya untuk pendidikan bukan untuk kampanye! Kita generasi sekarang tidak boleh tinggal diam dan melihat semua yang terjadi begitu saja. Bukankah kita penerus bangsa?  



"Kita, generasi kita ditugaskan untuk memberantas generasi tua yang mengacau." – Soe Hok Gie

















@1000_guru is an inspiration twitter account for education in Indonesia especially inland and the border areas. At the first, this account only shared the reality of education there, but now, @1000_guru community has done real social action to help education in those areas. @1000_guru has two programs, Traveling and Teaching, and scholarship for teachers who teach inland and the border areas of Indonesia.

Traveling and Teaching. This program invite young people from any profession to visit beautiful and unique places in this country, and do social action such as teaching and giving school equipment to children there.

Teacher Scholarship. @1000_guru committed to help the quality of education for children through scholarships for inland local teachers who have low salary.


XOXO,
Marcellina Rahmadini

No comments:

Post a Comment