Friday, December 19, 2014

Dia:
Buat apa kamu sepenuhnya memberi bila kamu pun tidak tahu apa yang akan terjadi besok, siapa yang tahu besok dia akan pergi dan menyia-nyiakan kamu seperti yang sudah-sudah?

Aku:
Karena aku tidak tahu apa yang akan terjadi besok maka aku beri sepenuhnya hari ini, supaya aku tidak menyesal, supaya dia tahu bahwa ada seseorang yang bisa memberi sepenuhnya tanpa minta dikembalikan sedikit pun, bila aku tidak diberi umur untuk bertemu dengannya besok.


Aku tidak percaya dengan kebetulan atau keberuntungan. Semuanya pasti sudah ada yang menulis. Seperti permainan catur yang tiap langkah pion, kuda, dan menterinya sudah direncanakan dengan matang sehingga bisa memenangkan permainan. Strategis dan teratur. Matang. Dan tidak ada pengatur dan perencana yang lebih hebat dibanding Dia Yang Maha Sempurna.

Manusia diciptakan memang untuk bisa merasakan sakit dan ditakdirkan untuk terluka. Karena hanya luka dan sakit, manusia bisa lebih menghargai dan merasakan bahagia saat waktunya datang. Setiap tamparan yang jatuh ke wajah, setiap sayatan pedang yang menciderai lengan dan setiap kerikil tajam yang melukai telapak kaki, dimaksudkan sebagian kecil dari pembelajaran yang lebih besar bagi manusia. Supaya bila mereka datang lagi, tamparan itu bisa dihindari, sabetan pedang tadi bisa ditangkis dan kerikil tajam itu bisa disingkirkan. Pada hakikatnya manusia akan selalu mencari dan tidak akan pernah puas. Secuil bahagia tidak terlihat bila tidak bisa merasakan nyeri yang hebat.

Tidak bisa tidak, tidak bisa dihindari. Satu-satunya cara supaya maju adalah dengan menghadapi dan melawan. Melawan calon masalah, calon konflik, calon pengkhianat, calon luka. Mencoba untuk tetap punya harapan. Harapan masa lalu yang sudah berdebu dan tua, kembali dihidupkan mencari jalan yang baru. 

Hidup apa adanya. Yang ada sekuat mungkin berusaha, bukan semaunya saja. Pasti tidak ada kesempurnaan dari makhluk yang bernapas, jadi tak ada guna mencari satu yang sempurna. Adalah dua yang retak menjadi satu, saling menyembuhkan kekurangan masing-masing.

Berawal dari sebuah mimpi yang mendorong niat hati, semua mengalir seperti kali. Rahasia masa kini pelan-pelan terungkap, rahasia masa depan masih punya Dia sendiri. 

Atom yang terus mencari kesetimbangan. Penasaran mencari pembelajaran baru. Sedikit-sedikit mengenal bahasa isyarat alam. Mendengar walau sayup, melihat walau gelap. 

Sungguh kami hanya punyaMu, dan akan kembali padaMu. Benar jalan kami adalah ceritaMu, dan kami tunduk akan cerita ini.

Maha besar pembolak-balik hati manusia. Maha lemah manusia yang selalu merasa gagah, namun mudah kalah terhadap lelah.

Bila ini benar terangilah. Bila ini salah maka tuntunlah.


No comments:

Post a Comment