Wednesday, December 31, 2014

#Fiksi13 :)

“Aku takut jatuh cinta sama kamu.”

“Uhm, iya. Yang buat takut itu karena banyak batasan-batasan ya. Kadang semua nggak seperti yang dimau ya.”

“Kamu, orang yang menarik. Aku suka sama kamu. Hanya saja kita nggak bisa.”

“Yang bikin excited itu, ketika bagian dari diri kita bilang “iya” dan bagian lainnya bilang “tidak.”

“Kenapa jadi bahasan yang sulit ya, padahal ini bisa jadi penyemangat di saat-saat sulit dan di saat-saat sepi. Kita juga nggak tahu apa yang bakal terjadi, yang penting kita nggak saling menyakiti, jadi apapun kita nantinya.”

“Kenapa sulit? Karena kamu dan aku menahan sesuatu. Si ‘menahan’ ini yang nggak enak. Aku suka kok si ‘letupan-letupan kecil’ ini dan aku mau rasain di perjalanan ini penuh-penuh.”

“Betul, dan jangan lupa pakai safety belt-nya kamuh.”

Semua sudah ditentukan.

#13HariMencariCinta

Monday, December 29, 2014

#Fiksi12 Wacana

"Akhirnya." Bisikmu.
Aku hanya tersenyum dan menyambut pelukanmu. Kamu memelukku erat.
Beruntung kita bertemu di tempat, dimana manusia tidak peduli bahkan jika kita berciuman sekalipun.
Kita berpelukan ditengah tangga menuju pantai curam. Rengkuhan erat di sebuah pulau.
Ya, nyaman.
Akhirnya aku memeluk kamu setelah bertahun-tahun tidak bertemu.
Dan wacana telah terlaksana.
Wacana kita yang pertama.

Kita pergi berkeliling, dan tidak ada satu kesempatan pun yang kamu buang untuk tidak menggenggam tanganku. Aku pakai bajumu karena aku gerah dan kamu membiarkannya. Kita tahu seberapa panas hari itu, dan kamu sampirkan bajumu sebelum aku pinjam ke atas kepalaku. Pelukan erat di bibir pantai. Ciuman hasrat di ujung hari, saat tiba aku di rumah. Kemudian kamu pergi.
Dan wacana telah terlaksana.
Wacana kita yang kedua.

Kamu masih hutang sweet escape padaku.
Juga hutang cerita. Apakah ada kupu-kupu dalam kita.
Masih wacana.

#13HariMencariCinta

Sunday, December 28, 2014

CERITA TENTANG MATAHARI

Umurnya yang renta tidak membuatnya menjadi tua dan pikun.
Konsisten dan kesetiaan tak perlu diuji. Sikap santun tanpa
meminta imbalan. Siapa bilang ia pernah beristirahat? Saat bulan
menggantikan tempatnya, ia terangi belahan dunia lainnya. Nonstop.

Tak berakal, tak berjiwa, tak berjalan, tak menghentikannya
mengasihi manusia. Walau tak kenal, tetap menyayangi. Yang
menjadikan hidup berputar melawan waktu, yang
menyeimbangkan dimensi, yang mengiringi evolusi.

Tak akan selesai, sampai yang menciptakan memutuskan
sebaliknya. Maka selesailah semua.


Siloam Jakarta, 2014

#Drama11 Cukup

“Bisa kita bertemu malam ini?”
Hening terdengar di seberang sana. Mungkin ia sedang menunggu jawabanku. Mungkin juga hanya memandangi ujung sepatunya sambil menghisap rokok.
“Kalau tidak bisa, tidak apa.”
Masih hening.
“Maaf, sepertinya aku tidak bisa. Ada yang harus aku kerjakan.”
Ia sudah tahu jawaban ini yang akan aku berikan. Ia tahu aku tidak mungkin lagi meluangkan waktu untuk menemuinya hanya berdua. Aku tidak sakit hati. Aku tidak merasakan apa-apa. Bahkan aku tidak kecewa. Yang aku tahu, aku hanya kesal.
“Baiklah. Maaf sudah mengganggu. Selamat malam.”
Ia matikan sambungan telepon. Hanya tercenung memandangi layar handphone ditangannya.

#13HariMencariCinta

Saturday, December 27, 2014

#Fiksi10 "Ayo"

"Ayo kita pulang."
Tanpa sebuah kata kau dekap aku dan mencium bibirku. Jangan sayang, jangan pernah kagetkan aku dengan sebuah ciuman karena aku akan meminta lebih banyak ciuman dari yang mampu kamu berikan. Aku melengos malu kamu masih mendekapku.
"Ayo ganti baju."
"Kamu keluar dulu."
"Baiklah."
Lagi, kamu tidak keluar kamar. Kamu tarik aku kedalam dada mu yang bidang bahumu yang lebar. Bisa kurasakan sesuatu mengejang dibawah sana sayang. Bisa kurasakan listrik mengalir dari tubuhmu ketika menyentuh kulitku. Lama. Lumat. Cepat. Lambat. Cepat. Lidah. Melambat. Lepas.
"Kita harus pergi jika tidak mau terlambat."
"Kita tidak akan terlambat kemana-mana."
Ciuman yang lain. Kita berputar di dalam kamar sebelum akhirnya kita merapat ke dinding. Aroma tubuhmu menguarkan bau yang kuat memenuhi indra penciumanku. Bau yang aku suka. Ciuman demi ciuman. Sekali pun tak kau coba remas payudara. Fokusmu hanya menciumku dan lidahmu. Fokusku, ya, ciumanmu dan tegangan dibawah sana.
OH OH Tulisan ini mulai terlalu erotis.
Kita berbagi banyak hal, sayang. Dan aku merasa tidak sendirian lagi, tapi sepertinya waktu Tuhan untuk kita belum saat ini senyaman apapun aku dengan mu. Seingin apapun kamu dengan ku. Tapi aku yakin kamu tidak akan pernah jauh bahkan sejengkal dariku.

#13HariMencariCinta

#Fiksi9 Mirror

Him: Been feeling really discontent lately

Her: I know.

Him: I try not to show it.

Her: But it shows

Him: Really?

Her: How you treat others is a reflection of how you are treating yourself. And you've been treating people like shit, which means...

Him: I feel like shit.

Her: Yup

Him: That bad, huh?

Her: You are picking a fight with the whole world again. Don't go there. Not again.

#13HariMencariCinta

Friday, December 26, 2014

Belitung Island: An Enchanted Calm Island


Belitung adalah salah satu pulau terkaya yang dimiliki oleh Indonesia. Dulunya dikenal sebagai Billiton sebuah pulau di lepas pantai timur Sumatra, diapit oleh selat Gaspar dan Selat Karimata. Kita dapat berbangga, karena mempunyai negara yang seindah dan sekaya ini. Setelah “meledaknya” film Laskar Pelangi yang merupakan cerita yang diangkat dari novel karya penduduk asli Belitung, Andrea Hirata pulau Belitung ikut populer sebagai destinasi wisata. Gue termasuk yang penasaran dengan destinasi wisata yang tergambar dalam film tersebut. Karena gue termasuk penonton film Laskar Pelangi. Tidak berlebihan memang sang penulis menggambarkan keindahan tempat asalnya sebagai latar dalam cerita di novelnya karena kenyataannya pemandangan alam di Belitung memang sangat indah memanjakan mata.
I rent motorbike. There's no public transportation in the city.
SD Muhammadiyah Gantong
Ceritanya Arai & Lintang sudah besar hehe
My first destination was Gantung and Manggar. Setelah sempat bertanya beberapa kali akhirnya gue bisa juga menemukan lokasi Replika SD Muhammadiyah Laskar Pelangi yang berada di Kec. Gantung, Belitung Timur. Sebenarnya jalanan di Gantung tidaklah terlalu ruwet, namun tetap saja agak membingungkan gue yang baru datang ke kota di sisi Timur Pulau Belitung ini. Jarak tempuh dari Tanjung Pandan sekitar 3 jam. Replika SD Muhammadiyah ini berada di atas bukit kapur, tapi sayangnya replikasi ini kurang terawat padahal ini menjadi Icon objek wisata Belitung. Kayu penyanggahnya juga sudah tidak tegak bediri. Gak ada yang bisa dilakuin selain foto-foto aja, tapi katanya belum afdol ke Belitung kalau belum mampir ke SD Laskar Pelangi ini. 
Museum Kata - Andrea Hirata
Didekat SD tersebut ada objek wisata Museum Kata Andrea Hirata. Museum ini hanya berbentuk rumah biasa. Namun begitu kita masuk, akan langsung disuguhi dinding yang penuh dengan frame-frame, baik berisi foto-foto, wise word, maupun artikel-artikel internasional mengenai Andrea Hirata. I thought the Belitong island will be as busy as Bangka island. But I was wrong. This island is very quiet and from one location to the others was really far away.
Pantai Burung Mandi
Say "Hello"
It's really a cool place to read a book, really nice atmosphere too!
Belitung Timur punya lima pantai yang mereka banggakan: Pantai Punai, Pantai Bukit Batu, Pantai Burung Mandi, Pantai Nyiur Melambai dan Pantai Serdang. Dari lima pantai gue cuma sempat mengunjungi satu pantai saja, Pantai Burung Mandi. Karena cuaca kemarin sedang mendung jadi gue gak sempat explore keempat pantai lainnya hiks :(. Pesisir Pantai Burung Mandi cukup panjang, sekitar 1,5 kilometer. Di area timur pantai banyak perahu nelayan berjajar. Pantai ini sepi sekali saat gue datang, dan gue yakin faktor sepi ini paling menyenangkan, pantai terasa milik kita sendiri.
Vihara Dewi Kwan Im San
Pemandangan dari area atas Vihara
Vihara Dewi Kwan Im San atau Vihara Buddhayana terletak di Desa Burung Mandi, sangat berdekatan dengan pantai Burung Mandi di Kabupaten Belitung Timur. Tidak ada yang berbeda dari bentuk vihara ini dibandingkan dengan bentuk vihara pada umumnya, namun Vihara Dewi Kwan Im San merupakan salah satu Vihara tertua di Belitung, dengan usia hingga dua ratus tahun lebih. Jika datang ke Vihara ini jangan melewatkan lokasi yang paling atas dimana kita dapat melihat pemandangan Pantai Burung Mandi dan pepohonan yang menutupi bukit di area sebelum garis pantai. Simply relaxing!

Island Hopping
I was most excited about Sunday's itinerary - Island hopping day
Pantai Tanjung Kelayang
Mostly travelers will not passed this way, because they usually take a boat from Tanjung Kelayang beach where they will catch a boat and visit the many islands of Belitung. There are numerous and deserted small islands around Belitung Island. We rented a big boat to visit some of them. Harga sewa perahu kecil sekitar 400k dan perahu besar sekitar 700k. Perahu kecil berkapasitas sekitar 15 orang. Dan untuk menyewa alat snorkling sekitar 70k (kacamata, fin, dan pelampung). Sebenarnya harga masih bisa di nego lagi kok. 
This is our first stop - Pantai Pulau Burung 
Beautiful "pool" of Bird Island
Pemandangan unik pulau Burung adalah batu granit besar di pantai pulau yang membentuk kepala burung. Menurut orang-orang di sekitarnya, nama pulau ini diambil dari burung batu ini. Batu yang membentuk burung telah menjadi salah satu ikon dari keindahan Belitung. Next stop Lengkuas Island. About 20 minutes from Bird Island. It was soooo beautiful with the light house in the middle of island. Pulau Lengkuas mempunyai ciri khas yaitu sebuah mercusuar peninggalan zaman penjajahan Belanda. Menara setinggi 65 meter ini memiliki 18 lantai dengan tangga dan anak tangga yang terbuat dari besi yang sudah mulai karatan. Terbayang bagaimana capeknya untuk mencapai puncaknya. Karena di sini tidak disediakan lift atau escalator. Tetapi, imbalan yang didapat buat yang berani dan mampu memang sangat setimpal. Hamparan laut biru bening, bebatuan granit yang tampak seperti mutiara, segarnya hijau daun menyejukkan mata. Dan pengalaman lain yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. *halah*
 The view from up there was so wonderful. The frazzle was paid off.
There is a giant granite rocks around the island and spoil the eye of tourists who were there, crystal clear sea water , making spreads the charming of this little island.
Snorkeling around Lengkuas Island is a must. Corals are still beautiful.
Entrance to Kepayang Island Conservation and Diving Centre.
The happy place at Belitung Island
The last stop is Pasir Island (Sand Island), seperti Pulau Gusung di Derawan, Pulau Pasir ini akan terbentuk apabila air laut surut lalu membentuk sebuah pulau kecil ditengah laut dan di pulau ini kita bisa menemukan berbagai ukuran bintang laut. Pengunjung biasanya tidak akan melewatkan kesempatan untuk mengambil gambar dengan makhluk laut yang unik ini.
BRINGING STAR FISH OUTSIDE THIS PLACE IS PROHIBITED!! If you take starfish for taking a photo, please do not let them stay long in the air, they can die.
Pantai Tanjung Pendam
"Aku mencintai laut di hadapanku. Pun samudera di langitku. Semesta, kamu mengagumkan!"
Pantai Tanjung Pendam terletak di pusat kota Tanjung Pandan atau tepatnya 1 km dari pusat kota. Dengan lokasi yang sangat strategis dari pusat kota, maka untuk mencapai kesana tidaklah sulit. Cukup berjalan kaki, hanya menempuh beberapa menit. Namun lebih ramai orang kesana menggunakan motor, dan ada juga yang bersepeda sambil menikmati keindahan pantai. Sesampainya disana akan dikenakan biaya masuk sebesar Rp.2000 untuk perorang.  Semakin sore Pantai Tanjung Pendam semakin ramai dikunjungi penduduk dan pejalan yang ingin menikmati suasana senja sambil bercengkerama. Sayang, langit memang tidak selalu bersahabat. Meskipun sabar menunggu, ternyata matahari terus-terusan bersembunyi manis dibalik awan yang kelabu. Tidak ada pemandangan matahari tenggelam yang spektakuler.
we catched the sunset, unfortunately the clouds where a bit gloomy so we did not get a clear sunset. But still it was beautiful.
White sandy beaches, has great stones, and clear water, its really amazing!
We finished our adventure with relaxing in Tanjung TinggiPantai Tanjung Tinggi sekarang lebih dikenal sebagai pantai Laskar Pelangi. Karena di pantai yang dipenuhi bebatuan granit besar ini syuting film Laskar Pelangi dilakukan. Air lautnya sangat jernih. Ombaknya tenang. Nyaman untuk bermain air. Tapi, perlu diwaspadai karena katanya ada ubur-ubur besar di sana. Di pinggir pantai tampak banyak warung-warung yang menjual makanan dengan menu utama seafood. Trust me, when you arrive there, you won't be able to wait to run into the beach and feel the soft of white sand and waves that swap over the bay smoothly. You will walk along the beach, then due to your curiosity, you will approach granite boulders and start adventure to jump-in or walk away under the big one. The more you explore the angle of the beach, the more you can see beautiful panorama on this place. Pemandangan indah yang dimiliki Pantai Tanjung Tinggi sangat memikat dan eksotis. Bagaimana tidak sejauh mata memandang, yang akan terlihat hanya keindahan. Kombinasi pasir putih halus terkena sinar matahari dan batu-batu granit yang berdiri gagah dan megah, membuat Tanjung Tinggi memiliki karakter tersendiri diantara pantai-pantai di Indonesia.
I’m having a good time with my book
Bagi kalian yang ingin menjelajahi tempat-tempat indah di negeri penghasil timah terbesar di Indonesia ini, backpacking merupakan cara yang lumayan karena menawarkan harga yang miring. You will never regret coming to this place trust me. Perjalanan akhir pekan ini adalah bagian dari mimpi gue untuk menjejak negeri ini dan menjejak dunia dari satu tempat ke tempat lainnya, dari sudut satu ke sudut lainnya, menemukan surga-surga sederhana. Belitung Island is a breathtaking spot, untouched in its beauty, and a place I highly recommend visiting. I can say personally that Belitung has become one of my favorite places to visit in Indonesia. I have just realized that natural beauty of Indonesia is incredible and fantastic.

Tips
How to get to Belitung: Many daily flights from Jakarta to Tanjung Pandan (Belitung) offered by Sriwijaya Air, Citilink, Lion air and Garuda.
Best time to visit: Dry season, April to September when the water is so smooth it appears glass like.
How to get aroundThere’s no existing public transportation. Rental cars/motorbikes is your best bet.
For more info: Belitung

Traveled in 20-22 December 2014

xoxo,
Marcellina Rahmadini

Thursday, December 25, 2014

#Fiksi8 Entah

Setengah empat pagi.

Dari balik selimut, aku mendengarmu berbisik : “I gotta go.”  namun aku memilih untuk tetap memejamkan mataku, dan mengunci mulutku. Malas menjawab, terlalu enggan untuk berdebat mengenai ini lagi dan lagi.

Setengah sepuluh malam

“I need to see you. I can’t get enough of you.” Apa kau tersadar bahwa tidak akan pernah ada kepuasan atas apa yang sedang berlangsung di antara kita berdua sekarang? Rasanya sudah lebih dari belasan kali aku berusaha untuk mengingatkanmu tentang ini.

Setengah delapan pagi

Alarm membangunkanku, merajuk, memintaku untuk tidak segera meninggalkan ranjang yang setengah bagiannya terasa lebih dingin daripada biasanya. Suaramu masih terngiang, beriringan dengan nyeri di kepala yang tiba – tiba datang dan membuat leherku terasa kebas.

Bukan, ini bukan cinta. Entah apa, mungkin rasa yang tidak bernama.

#13HariMencariCinta

#Fiksi7 Coklat Dingin

Sepagi ini dia datang ke apartemenku, menyalakan televisi di ruang tengah dan membuat sedikit keributan di dapur. Dia menjerang air untuk menyeduh kopi. Kopi tanpa gula yang diyakininya bisa membuat suasana hati senang sepanjang hari. Kelopak mataku baru setengah terbuka ketika kepalanya tersembul di pintu.
"Hai!" sapanya sambil memperlihatkan padaku gelasnya yang berasap. "Mau?"
Aku tertawa kecil, menutup kepalaku dengan selimut. Entah kenapa kepalaku ini berat rasanya.
"Aku pusing," kataku.
"Minumlah air putih, lalu cicipi kopi ini sedikit, pusingmu akan hilang.." 
Kutarik selimutku turun. Dia sudah duduk di samping tempat tidur, menyodorkan botol air mineralku, kemudian gelas kopinya menyusul. Aku meraihnya, mencecapnya sedikit. Panas menyengat ujung bibirku. Dan pahit kopi mengembara ke sekujur leherku.
Entah kenapa tiba-tiba aku memikirkan momentum kebersamaan serupa di tempat lain. Bersama seseorang. Buka kopi. Tapi, coklat. Coklat yang dingin. Amat dingin. Dia memetik gitarnya, melantunkan lagu yang semakin lama makin sendu. 
#13HariMencariCinta

Tuesday, December 23, 2014

Selamat, aku beruntung jadi anakmu.

Aku mendadak mati kata jika tentang ia.
Ia adalah senyatanya laut yang aku cintai. Pada peluknya adalah pantai yang kerap aku sambangi. Dan dadanya adalah samudera luas untuk aku renangi.

Ibuku keras kepala. Dan kerap aku mengelus dada. Aku tidak luput dari drama Ibu dan Anaknya, bertengkar tentang apa saja. Rebutan tas, colong-colongan lipstik atau apapun.
Tapi tetap pada lehernya aku surukkan kepala.

Ibuku hebat. Dengan caranya.
Aku tahu badai apa yang mendera Ibu. Aku tahu bandang apa yang menyapu senyum di wajahnya yang kelabu.
Aku tahu beban apa yang ia simpan dibalik tawa dan tebaran senyuman.
Aku tahu ia ingin terlihat kuat dihadapanku.
Bagaimana pun Ibu, aku beruntung lahir dari rahimnya. Mengenal ia yang tak kalah hebat dari Xena.

Ibuku hebat. Ia tetap menganggapku sebagai anaknya meski aku sering membuat nada suara naik beberapa oktaf karena kelakuanku.
Ia tetap memelukku erat ketika aku menubruk dadanya.
Tetap menciumi kemudian menjilat pipi menggodaku.
Tetap yang paling tahu meski tak ku ungkap sepatah kata.

Ibuku semata semesta.
Ibuku senyata sebanding dengan indah senja.
Jika kamu temukan kehangatan lembayung di dadaku, jelas itu menurun darinya.

Sometimes I forget that having a caring & loving family is an ultimate, priceless luxury that can not be replaced. 
Sometimes I take my mother's infinite love for granted just because I knew she won't stop trusting me. 
Sometimes I simply gone ignorant or selfish while chasing my own dreams, when she prayed all her sincere heart out for my victory. 

For all that I truly regret, and I remind myself everyday how fortunate I am to be born in this world into such a great bond of endearment. 
I love you, Mom.
Let me pay back all your truthful merit with my lifetime devotion

Mah, selamat hari Ibu.
Terimakasih, kamu memang musuh terbesarku. Pun aku untuk dirimu. Tapi tanpamu, hidupku jauh dari seru.
You rock, mom. I love you. 



#Fiksi6 Penasaran

Semenit sekali smartphonemu berbunyi. Bersamaan dengan datangnya pesan yang membuat layar bergerak lebih cepat itu, hatimu dipenuhi ledakan-ledakan kecil yang meriah. Seperti kembang api tahun baru yang bertubi-tubi menyerang langit dengan percikan-percikannya. Inikah yang selama ini kamu rindukan? Mengenalnya sejauh itu. Satu-satunya alasan kenapa kamu masih bertahan dengan keburaman sebuah masa depan.
Tiba-tiba kamu tak sabar menanti hari di mana kamu akan mencium bibirnya yang berbau rokok  dan keripik kentang. Hari yang telah kalian sepakati dengan doa.
"Semoga kamu pencium yang hebat," bisiknya.
Jantungmu berhenti.

#13HariMencariCinta

#Fiksi5 Boneka Minnie Mouse

"Kado buat siapa?" tanyaku.
Kamu hanya mengangkat bahu tanpa menoleh. Jemarimu sibuk menggunting kertas kado bercorak lapis warna-warni. Entah apa yang bersembunyi di balik kertas kado itu. Samar. Aku tidak pakai kacamata.

"Sudah mandi sana!" ujarmu kalem seperti biasanya. "Aku lapar dan kondisi lapar bisa membuat orang mengamuk tanpa sebab."


"Oh oke!"


Aku menurut, berjalan ke kamar mandi dengan siulan tak jelas. Lima menit kemudian aku kembali. Kamu sedang duduk bersila. Kado yang tadi kamu rakit sudah menjelma jadi bingkisan yang rupawan. Aku tak berani bertanya-tanya lagi, segera berpakaian, merapikan rambut dan menyemprot wangi-wangian ke tubuhku. 


"Sini dulu!" pintamu. "Aku mau ngomong!"


Aku mendekat dengan bibir terkatup. Menunggu kamu bicara.


"Selamat ulang tahun! Terima kasih untuk kebersamaan ini,"


Oh tuhan.


"Trus kenapa harus dibungkus segala sih?" tanyaku seraya menciumi bibirmu.


#13HariMencariCinta

Monday, December 22, 2014

#Fiksi4 Iman

"Suatu hari, iman aku pasti tidak kuat."
Aku mengrenyitkan dahi. Menatap matamu dalam-dalam, mencari apa yang menjadi tujuan mu ketika tiba-tiba menlontarkan kalimat itu pada aku. 
"Karena apa?"
Kamu menggeleng sembari menggedikkan bahumu. 
"Entahlah, aku boleh minta tolong?"
Sekali lagi,
aku mengrenyitkan dahi. Ada apa dengan mu?
"Tolong, jika aku mengajakmu bercinta. Tendang saja..."
Aku tersenyum, apa yang sedang terjadi dalam pikiran mu? Ada apa dengan libido mu? Malam itu menjadi lebih hangat dari biasanya. Entah karena apa. Mungkin karena tiba-tiba ada yang sejujur itu kepada aku. Sudah telanjangkah aku di dalam pikiranmu saat ini? Sedang apakah kita di dalam khayalanmu kini?
"Tergantung."
"Kenapa kamu tiba-tiba bilang gitu?"
"Entahlah...dalam diriku sebenernya ada keinginan bercinta denganmu"
"Keinginan kamu manusiawi sekali. untung bukan keinginan membunuhku"
"Hahaha."
Tawamu renyah. Tawamu merdu mengalun kedalam gendang telingaku memenuhi pikiranku. Tawa yang selalu aku suka. Diikuti cengiran khasmu. 
"Kamu ingin bercinta denganku?"
Kamu mengajukan pertanyaan yang tidak bisa dijawab begitu saja. Itu bukan sekadar pertanyaan, "Mau kah kamu makan siang bersama denganku?" pertanyaan ini tidak perlu terucap. Kata-kata bukan kata yang tepat.
"Haruskah aku menjawabnya?"
"Maybe"
"Kamu tidak benar benar ingin tau jawabannya kan."
"Mungkin ketika aku berada bersamamu tidak perlu bertanya"
"Aku ini sangat liar.. dan kurang ajar. Makanya, tolong larang aku."
"Oh ya? kepada semua wanitakah?apa yang perlu aku larang? kamu tidak sebesar itu menginginkan aku."
"Hmmmm. Belum saja."
"Pembicaraan ini menarik."


#13HariMencariCinta

Sunday, December 21, 2014

#Fiksi3 Truth Or Dare

Botol berputar di atas meja. Ke arahku, ke arahmu, ke arahnya, ke arah mereka. Ke arah kecemasan kita yang tersirat. Lalu pelan-pelan ingin berhenti; ke arahku, ke arahmu, ke arahnya, ke arah mereka. Ke arah ujung akan memilih. Dan, leher berlubang itu menagih pada dadamu.
"Truth or dare?" 

"Dare!"


"Cium salah satu antara kami berempat!"


Kamu beranjak pelan. Tanpa memilih, bibirku sudah kau kecup. Mereka ternganga.


#13HariMencariCinta

#Fiksi2 Cek Krekk!

Lima menit setelah kuterima smsmu, kutinggalkan kamarku dengan pakaian seadanya menuju kostanmu. Sesampainya di sana, gerbang terkunci. Aku melompat, lalu buru-buru mengetuk pintu. Lantaran tak ada sahutan, aku mencoba membuka pintu tanpa permisi. Tak terkunci.
Ruang tamu kostanmu hampir tak bisa dikenali. Semua berantakan. Kutemukan kamu di sofa, meringkuk di bawah selimut. Matamu bengkak. Kamu pasti semalaman menangis. 

"Kenapa?"


Bibirmu tak bergerak sama sekali, tapi sebutir air mata luruh dari sudut matamu. Aku bukan perempuan yang tahu bagaimana membuat laki-laki berhenti menangis. Buru-buru aku beranjak ke kamarmu. Mengambil cermin mungil yang tergantung di tembok, serta spidol. Kulingkari kedua mataku dengan spidol.


Kupasang kamera webcam. Kurengkuh pundakmu. Tiga, dua, satu. Ce krekkk!! 


#13HariMencariCinta