Thursday, December 4, 2014

Peucang Island: Secluded Paradise in the Ujung Kulon National Park


Pulau Peucang di Taman Nasional Ujung Kulon mempunyai sejuta pesona. 1000 Guru telah membuktikan keindahan pulau Peucang. TnT (Traveling & Teaching) di pulau Peucang yang diulang untuk kedua kalinya. Pulau Peucang adalah sebuah pulau kecil di selat Panaitan atau sebelah timur Taman Nasional Ujung Kulon yang termasuk wilayah kabupaten Pandeglang, Banten. Sekitar 6-7 jam perjalanan dari Jakarta nyebrang melalui Desa Sumur. 
"What can we do on Peucang Island?"
Tracking  to jungle and seeing Citerjun, catching the wild animal and going the hill up to the coral on the edge of jungle!
Pantai di pulau Peucang ini teramat indah dengan hamparan pasir putih yang halus dan terjaga kebersihannya dengan laut hijau muda kebiru-biruan. Kita dapat berenang hingga jauh karena pantainya yang landai dengan ombak yang nyaris tenang. Warna biru lautnya sangat ideal untuk  berenang, menyelam, memancing atau snorkeling. Snorkeling di sekitar Pulau Peucang sangat menyenangkan selain karena perairan pulau Peucang yang bening, juga pemandangan bawah laut yang kaya dengan berbagai jenis ikan dan terumbu karang yang masih terjaga kelestariannya.


Sebelum sore datang, kita bisa treking melewati hutan (hutan hujan tropis dataran rendah) untuk menuju ke sebelah barat Pulau Peucang dan menikmati sunset di Karang Copong yang terkenal sangat indah. Kita bisa mengajak seorang ranger untuk menunjukkan jalan menuju ke Karang Copong. Perjalanan selama 1,5 jam terbayar setelah melihat sunset yang sangat indah di tempat ini. 

Sunset di Karang Copong

Padang Pengembalaan Cidaon
Padang Pengembalaan Cidaon, di tempat itu kita dapat melihat kawanan banteng yang sedang merumput dan merak hijau yang mencari makan pada pagi / sore hari. Tapi sayang waktu itu banteng gak keluar mungkin karena kita terlalu siang. I really wanted to see the famous one horn rhino, sayangnya setelah gue tanya salah satu guide disana dia kasih tau untuk peneliti pun perlu menunggu dua-tiga minggu untuk menemukan badak lewat untuk mengamati mereka.

Sisa-sisa tulang banteng
Tempat menginap di Pulau Peucang sangat dekat dengan hutan, bahkan bisa dibilang hutan adalah halaman belakang penginapan tersebut. Sehingga setiap waktu banyak hewan-hewan hutan seperti rusa, kijang, babi hutan, dan monyet yang akan menghampiri tempat penginapan dan mencari makan. Hati hati dengan barang bawaan, karena monyet di sekitar penginapan agak agresif dan tutup pintu penginapan bila tak ada orang di dalamnya.


Oiya, just fyi jumlah badak bercula satu hanya sekitar 50 yang tersisa di Taman Nasional Ujung Kulon. Sisanya hanya sekitar 8 badak dapat ditemukan di Taman Nasional Cat Tien, Vietnam. Badak hanya mereproduksi dalam waktu 4-5 tahun. Ini adalah output dari kerakusan manusia berburu hewan yang tidak bersalah menggunakan mereka sebagai alat untuk mendapatkan uang. These animals must be protected, not harmed! Overall, it was a nice experience to taste both beach and jungle at once. Blending with nature surrounded with animals, sharing moments with friend. You should try!


Tips 
It will be better if you're in a group of people. I paid for Rp. 750.00 last time for 2 days to Ujung Kulon held by 1000 Guru organizer. If you wish to go in small group you can refer here for more information and details.

Traveled in 19-21 September 2014

xoxo,
Marcellina Rahmadini 

No comments:

Post a Comment