Monday, July 13, 2015

Keliling Dunia di Museum Angkut Batu - Indonesia



Halo teman-teman! Saat traveling ke Malang kemarin selain ke Bromo gue juga mengunjung museum yang lagi happening di Malang. Ya, gue akan berbicara tentang Museum Angkut atau Transport Museum di Batu. Bagi kalian yang tidak tahu tentang kota ini, Batu adalah sebuah kota dekat Malang, terletak di Provinsi Jawa Timur - Indonesia. Museum Angkut yang baru saja dibuka di kota wisata Batu (30 menit dari kota Malang) ini seketika menjadi hot destination. Ngga heran sih, koleksinya menarik dan penataannya apik. Museum ini juga didesain agar pengunjung bisa berinteraksi (baca: foto-foto) maksimal. Kabarnya, museum ini selalu ramai, tidak hanya di akhir pekan saja. Harga tiketnya hari kerja 50 ribu dan akhir pekan 75 ribu. Kalau ingin tiket terusan ke museum topeng bayar tambahan 10 ribu. Kamera juga harus bayar tiket tambahan sebesar 30 ribu. Proud to say that Batu is one of the most popular tourism city in East Java.

1. Main Hall Zone 

Pic by google
Di ruang utama lantai satu ini ada koleksi campur-campur mulai dari kereta kuda sampai mobil balap. There are a lot of transportation collection from many different countries and periodsAda mobil dan helikopter yang dulu pernah dipakai presiden RI pertama: Ir Soekarno. Ada koleksi sepeda dari perusahaan pembuat mobil ternama. Juga ada koleksi berbagai macam sepeda motor dari seluruh dunia. Dari koleksi-koleksi ini sebagian hanya boleh dipandang, tapi sebagian lain boleh dinaiki. Mobil balap merah ini termasuk yang laris difoto bersama anak-anak. Kalau orang dewasa, mungkin lebih senang berfoto bersama mobil balap F1 dan Michael Schumacher KW. Di main hall ini gue kelupaan untuk mengambil gambar karena keasikan melihat-lihat.

2. Education Zone 






Naik ke lantai dua kita akan menemukan Zona Edukasi, di zona seluas 900 m2 ini kita bisa mendapatkan informasi tentang sejarah berbagai angkutan dari masa ke masa baik di Indonesia maupun di dunia. Mulai dari yang tradisional hingga modern. Ada koleksi angkut yang lebih tradisional: becak dan bendi dari berbagai daerah, dengan nama dan ornamen yang bervariasi: andong, cidomo, dokar. Transportasi lain yang dipamerkan adalah kapal laut, mulai dari kapal yang sangat sederhana dari balok kayu utuh sampai replika kapal yang rumit. Gue sibuk membandingkan replika kapal Majapahit dan kapal junk dari Hong Kong. Selain itu ada juga replika kapal laut yang terkenal yaitu Titanic. If you are looking for education tourism, you were in right place! They come with new way to educate our child about transport knowledge in a fun and interactive way!

3. Sunda Kelapa & Batavia Zone






Dari Zona Edukasi kita keluar dan turun ke zona yang berada di out door. Masuk ke zona ini kita serasa ditarik kembali ke Jakarta tempo dulu saat menjadi pelabuhan terkenal di jaman Belanda. Consists of Pecinan, Taxi, Station and Port transport collections. We're going to reverse time to Dutch Colonial. Kita bisa menemukan nuansa Batavia, tiruan menara Syahbandar dan berbagai jenis angkutan yang dipergunakan pada era tersebut: sepeda, gerobak, becak, bajaj, oplet dan dokar. Kita juga bisa mencoba merasakan profesi-profesi yang ada di zaman penjajajan misalnya penjual kayu, penjual kupang hingga penjual kerangjang ikan. Seru sekali pokoknya, berasa kembali ke tempo dulu. Dinamika dan alur pengunjung museum ini enak diikuti. Setelah ada arena luar ruang, kita diajak ke dalam ruangan lagi menikmati koleksi mobil-mobil Australia dan sepeda motor Jepang.

4. Gangster Town & Broadway Street Zone 






Di zona ini Al Capone sebagai gangster tersohor di tahun 1970an  beraksi dan siap membawa kita terlibat di dunia gangster. Didukung dengan setting bangunan berupa tiruan gedung-gedung bertingkat di Amerika membuat Zona Gangster Town ini terasa nyata. Setting bangunannya: kantor polisi, kantor pemadam kebakaran, apartemen, salon, bank dan teater cukup meyakinkan, seperti set film. Ditambah mobil-mobil kuno Amerika yang parkir di pinggil jalan, hasil foto bisa seperti di Amerika sungguhan. Jika ingin merasakan atmosfer dunia hiburan di Amerika maka Broadway Street adalah tempatnya. Broadway street have been a dream place for singers and celebrities in the world, along with many types of transports from their era. Di sini kita dibawa menapaktilasi perjalanan dunia hiburan yang menjadi impian para artis. Zona ini dilengkapi dengan gambar-gambar para artis yang ngetop pada era itu seperti Merlyn Monroe contohnya. I guess this place is the most popular zone in Museum Angkut, you can tell by seeing how crowded this place was! Too many people and I definitely couldn't take proper photo with Gangster Town gate as the background.

5. Europe Zone 







Italy, France, German and London are some of famous cities in Europe. In this zone, you'll meet night atmosphere and transports from Europe. Kita bisa melihat miniatur Menara Eiffel di Paris, Menara Pisa Italy dan Collosium di Roma. Kalau mau beromantisme bersama pasangan bisa juga mencoba duduk beristirahat di café-café khas Eropa. Tapi ya bukan café beneran sih, hanya replikanya saja. Well, actually this zone was quite nice. But unfortunately it provided low-lighting ambiance and I couldn't take good photos with low-lighting ambiance. When I tried to snap picture with Eiffel as their background, they got back-light photo which was not nice at all.

6. Buckingham Palace Zone


pic by google

Inggris sebagai Negara Kerajaan paling tersohor di dunia dan terbukti menghasilkan berbagai angkutan berkelas seperti Blackburn, Triumph, Matchless, Royal Enfield, Raligh, Fillir, Francis Barnett, Austin, Mini Cooper, Rolls Royce, dll juga hadir di Museum Angkut. Pengunjung bisa melihat mobil LandRover yang pernah digunakan oleh Queen Elizabeth saat parade di Australia. Kita juga bisa merasakan bagaimana rasanya berkeliling menikmati situasi kota London di malam hari dengan naik mobil jadul.  Langit-langitnya dihiasi lampu gantung mewah. This room is so luxurious, look that massive enchanting chandeliers and fancy interior! Di pojokan juga ada tahta sang ratu, lengkap dengan replica Ratu Elizabeth. Di tengah istana, anak-anak bisa bermain dengan double decker bus, bis tingkat warna merah yang menjadi simbol khas London.

7. Las Vegas & Hollywood Zone 

pic by google
pic by google
Sorry I didn't take any picture of exhibitions on Las Vegas and Hollywood because my camera battery was dying (so as my energy, LOL). Actually Hollywood Zone was really good because it showing many luxurious cars (from the dummy cars to real old fascinating cars that used in Hollywood movies). I highly recommend you to visit this zone before the sun goes down, because you won't get any good picture when night comes. 
Finally we finished our Museum Angkut walking tour! It was really fun, amusing yet so tiring! I must say that their collections are awesome and well done! Kita bisa refreshing sambil mempelajari berbagai alat angkut dari berbagai belahan dunia. Gue rasa Museum Angkut tidak bisa dinikmati secara keseluruhan hanya dalam satu kali kunjungan, apalagi jika ramai pengunjung. Ada satu objek seru yang ngga kita kunjungi yaitu roket yang menjadi icon Museum Angkut. Di roket ini kita bisa melihat pemandangan kota Batu yang indah. Kita terpaksa melewatkannya karena antrian untuk naik ke roket panjang.  Setelah lelah mengelilingi Museum Angkut kita bisa istirahat sambil mengisi perut yang keroncongan di Zona Pasar Apung. more info: Museum Angkut

Traveled in 2 May 2015

xoxo, 
Marcellina Rahmadini

No comments:

Post a Comment