There are too much
heaven in Indonesia. Salah
satu pecahan surga ada di Kalimantan Timur, tepatnya di Kepulauan Derawan,
dimana pasir putih memanjang dengan air laut yang sangat bening. Kemudian
manusia membangun tempat nyaman untuk menikmati surga ini. A Paradise. Keinginan gue untuk mencicipi salah satu surga di Indonesia
akhirnya terwujud. Untuk
menuju Kepulauan Derawan dari Jakarta ada dua akses transportasi yang gue tau.
Yang pertama adalah lewat Berau dan yang kedua lewat Tarakan, dan gue memilih
melalui Tarakan. Dari Jakarta ke Tarakan naik Lion Air flight pertama, sekitar jam 5
pagi, gue beli tiket waktu itu pulang-pergi sekitar 2
juta. Oiyaa, ini penerbangan langsung tanpa transit. Lalu dari Bandara Tarakan
menuju Pelabuhan Tengkayu (kurang lebih 15 menit dari bandara). Dari Pelabuhan
Tengkayu ke Kepulauan Derawan perjalanan menggunakan speedboat ditempuh sekitar 2,5 jam ketika laut
tenang, atau bisa 3 jam kalau sedang berombak. First of all,
Derawan Island including Maratua, Kakaban, and Sangalaki Island (hereafter I
name it as ‘Derawan’) is one of underwater heaven in Indonesia. Too bad I have
no diving license, so I didn’t enjoy all the beauty of underwater there.
However, Snorkeling is not that bad. So, don’t worry. It is still worth it.
|
Pelangi Cottage |
|
I'm so in love with the turquoise water |
Di Derawan ada beberapa unit penginapan yang dibangun di atas air laut
warna turqoise. Meski dibangun di atas laut, supply air
tawar dialirkan melalui pipa tersendiri. Namun sayang, pembuangan dari saluran
bathtub dan shower masih langsung ke bawah, ke laut, membuat gue enggan
menggunakan banyak shampoo dan sabun. Cottage dimana gue menginap menghadap langsung laut biru, meski berada di atas laut pun unit kamar dibuat sangat nyaman.
|
Everywhere the sky is so clear and so blue (also hot) |
|
Segores pelangi di pagi hari di Pulau Derawan |
|
Maratua Island |
This
is our first destination. Sadly, we visited a place which is owned by a certain
people (The Guide said they were from our neighbor country). Ini
adalah lokasi dimana kamu ingin waktu berhenti, dan setiap matahari bersinar
terik adalah waktu terbaik dimana air laut berubah warna menjadi sempurna. Maratua ini
merupakan salah satu tempat terindah yang pernah gue lihat karena lautnya yang
sangat biru, bahkan pulau Derawanpun yang cantik tetap kalah dengan pulau
Maratua. Dipulau ini terdapat satu resort yang sangat cantik di bibir
pantai, namanya Maratua Paradise Resort. I played around and took picture in various poses haha. *Stage pertama pembakaran muka & badan di mulai*
|
The beach in Kakaban |
|
Jalan menuju Danau Kakaban |
|
That's the Lake! |
Pulau Kakaban
yang memang terkenal dengan Danau Kakaban dan ubur-ubur tidak menyengat. Fyi danau
dengan ubur-ubur tidak menyengat ini hanya ada 2 di dunia yaitu Danau Kakaban
dan Jellyfish Lake di Palau, di kepulauan Micronesia. How does that sound? Awesome, rite? Tidak ada satupun
penduduk yang menghuni Pulau Kakaban ini dan jika memasuki pulau ini harus
membayar Rp 10rb/orang. Kita bisa berenang di danau ini dan sebaiknya
menggunakan alat snorkling, namun tidak diperbolehkan menggunakan fin. Danau ini juga indah dan bersih sepertinya memiliki perawatan yang baik dari pemerintah daerah. Berenang
di Danau Kakaban, seperti berenang di air yang berisi agar-agar. Ada ribuan ubur
ubur yang sangat mudah kita lihat dan sentuh dengan berbagai ukuran. I can touch all kind of jellyfish there without worrying to get sting. Tidak
perlu paspor untuk sedikit merasakan menjadi Spongebob di Bikini Botton.
|
Batang pohon tumbang pun tidak mengurangi kecantikan Pantai Sangalaki ini |
|
Some say, if you want to love nature then we must see with our own eyes, hear with our own ears and see what nature have for us. |
Perjalanan menuju ke Sangalaki
membutuhkan waktu sekitar 1.5 jam. Pulau ini merupakan penangkaran penyu. Pulau
Sangalaki ini masuk area konservasi sehingga tidak ada penduduk di pulau ini.
Hanya ada pos petugas penjaga dan beberapa unit resort yang terbilang baru. Begitu
turun dari kapal, langsung menuju ke kantor penangkaran penyu di tengah pulau
ini. Seorang petugas membawa keluar beberapa bayi penyu yang akan mereka lepas.
Menurut mereka, ketika penyu baru saja menetas, mereka harus menyelamatkan
bayi-bayi ini dari berbagai predator yang ada. Kemudian setelah mereka dianggap
cukup mampu untuk bertahan, mereka akan dilepaskan ke pantai kembali. Anyway, ini *stage pembakaran muka & badan kedua* dari baju yang tadinya kering, basah, kering lagi. But thanks God! Like other island, Sangalaki has very very very white sand beach and good visibility of seawater.
|
Gusung Island |
|
Get wet, get dirty and happy! *Stage terakhir pembakaran seluruh badan* |
|
See, It is like private beach and awesome! |
Sesungguhnya selain
ke-4 pulau diatas ada satu area yang tak kalah cantik. Namanya Pulau Gusung.
Pulau yang muncul jika air laut surut sehingga pasir muncul membentuk sebuah
pulau pasir tanpa tanaman satupun. Dari Pulau Gusung ini kita bisa melihat
Pulau Derawan dan Pulau Panjang dari kejauhan. Once we arrived at the beach, every people is like suddenly crazy, just screaming "OH MY GOD!", this is so damn beautiful. It is very nice. We took picture here like a million times and still not enough haha. Berenang di pantai Pulau Gusung
dengan ombak
yang tidak terlalu besar atau bermain pasir adalah pilihan yang asik di Pulau
Gusung. It feels good to
get lost in pretty place like this.
|
Dermaga di Pulau Derawan |
Our schedule was snorkling, snorkling and snorkling at the morning until the afternoon from one island to another islands. Enjoyed for the landscape and that was so 'kewl' (cool). And went to the port, laid down and looked at the stars in the night (Sadly i couldn't take the picture for the stars).
|
Matahari terbenam dari salah satu resort di Derawan |
|
Pulau Derawan dengan berbagai perahu dan kapal cepatnya |
Setelah mengenal Derawan dari dekat dan tinggal selama 4 hari di pulau eksotis ini memberikan banyak pengalaman seru, melihat dunia baru, bertemu teman baru yang sangat menyenangkan. Jadi Derawan, memang wajib untuk dikunjungi. Pantai, laut, pemandangan spektakuler yang selalu membuat gue berdecak kagum dan tidak rela melepas semua itu untuk kembali ke Jakarta. This country never cease to amaze me. Di setiap trip yang gue jalanin di Indonesia ini semakin bikin gue jatuh cinta sama Indonesia. Yang pastinya semakin bikin gue pengen travel more. And now, in this moment, when i'm typing this i really speechless because i can't seem to find the right words to express my feeling about all of the beauty that He made. Masha Allah, maybe just that word that can express my amazement. Well, i think that's all. Lama juga yah gue mengetik ini blog. Emang benar-benar dibutuhkan will power banget yah buat nyelesain ini posting-an hahaha. Pardon me for my rusty writing.
|
pic from Google |
Too much moment in here, the landscape, the people, the stars, everything :)
Tips
Always use a
sunblock and hat to avoid the hot sun and if you need to be connected to the
outside world make sure you have either a Telkom or XL SIM card. The other
operators do not operate here. For more information and details you can go to here.
Traveled in 29 May-1 June 2014
xoxo,
Marcellina Rahmadini
No comments:
Post a Comment