Hello guys happy fasting for you who celebrate it!
Keindahan Taman Nasional
Bromo-Semeru sepertinya memang sudah tak terbantahkan lagi. Gunung ini memang
selalu jadi favorit traveler, baik domestik maupun manca negara. Di kawasan ini, kita akan disuguhi oleh pemandangan
yang indah dengan latar belakang Gunung Mahameru (Gunung Sumeru), dengan lautan
dan pasir yang menakjubkan. Terletak di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger
Semeru (TNBTS) Jawa Timur, dan terletak diketinggian 1000 - 3.676 meter diatas
permukaan laut dan terletak di tiga kabupaten yaitu, Malang, Pasuruan dan
Probolinggo Jawa Timur. Gunung Bromo adalah salah satu rangkaian besar gunung berapi
yang terbentang di Pulau Jawa. I departed from Jakarta by Majapahit train (AC Economy) from Pasar Senen to Malang. I reach Malang at 05.30 am and booked a room at Hotel Puncak Tidar. Going to Bromo was not as easy as I imagined before; first, many hikers are expert (in supply and preparation), while mine is more like amatuer hiker; second, the low-temperature once made me hard to breath (especially in Penanjakan area); and third, cold temperature made me bloating, therefore better double check your condition and belongings for low-temperature area.
waiting for sunrise |
Me & Inta at the top of Mount Penanjakan |
Gue berangkat jam
12.00 malem naik rent car+driver (Jeep Hartop), sekitar 3 jam sampai di
kaki Gunung Bromo. Jam 03.30 pagi gue sampai tepat di puncak bromo, dingin
banget sampai gue berlapiskan 1 t-shirt dan 2 jaket, legging+jeans dan sarung
tangan. Menunggu sunrise yang
tepat muncul jam 05.10 pagi tapi sayang banyak kabutnya. Saat tiba di atas, rupanya sudah banyak orang dengan macam
gaya dan aktifitas. Ada yang sibuk mengambil gambar dan video. Ada yang hanya
duduk. Ada juga yang mulai menyetel kamera dengan tripodnya. Dan gue yang baru
datang mulai mencari posisi yang nyaman sambil sesekali mengambil gambar.
Suasana masih gelap dengan senter sebagai penerang. Udara rasanya semakin
dingin. Tangan gue mulai kaku. Seolah-olah membeku. Beberapa kali gue menggosokkan kedua telapak tangan sambil sesekali meniupnya agar tidak terlalu
kedinginan. Setelah beberapa jam, langit mulai terlihat memerah. Gelapnya malam
berangsur menghilang. Puncak Gunung Bromo mulai terlihat diselimuti kabut putih
tebal. Orang orang mulai mengabadikan momen dengan latar belakang matahari
terbit Bromo. Mereka tak berhenti memotret seolah-olah setiap detik momen itu
sangat berharga.
Pelancong mengabadikan momen sesaat setelah sunrise di Bromo |
Pemandangan
seperti ini memang sangat jarang dijumpai. Layaknya menikmati sebuah maha karya
dari kekuasaan yang esa. Langit dengan corak kemerah merahan, Gunung Bromo yang
menjulang diselimuti kabut putih tebal dengan pantulan sinar matahari pagi nan
elok. Ditambah udara pagi yang menyegarkan. Sontak rasa dingin mulai dilupakan
terganti dengan rasa senang menyaksikan mahakarya yang luar biasa.
Pasir Berbisik |
And.. Jump!! |
Stairway to Mount Bromo’s crater |
Puas disuguhi
pemandangan pagi yang elok, perjalanan dilanjutkan menuju padang pasir. Tapi
sebelum itu, gue menikmati suguhan pisang goreng dan mie instan di bawah bukit
penanjakan untuk mengganjal perut dan menghangatkan badan. Dengan duduk disini,
gue baru bisa melihat dengan jelas ragam pelancong dari berbagai negara. Ada
dari India, China dan beberapa Negara Negara Eropa. Tak lama,
semua pelancong melanjutkan perjalanan menuruni bukit. Tujuan selanjutnya
adalah lautan pasir sisa peninggalan letusan Gunung Bromo. Luasnya sampai
sekira dua ribu hektar. Off to
the crater we go! We trekked down Mount Penanjakan and up to Mount Bromo
summit. It was a 2 – 3 km long journey. There are horses available for rent but
we chose to walk instead. From Mount Penanjakan, it took around 10 minutes
using our Jeep to reach the foot of Mount Bromo’s Crater. And an hour walk to
the top of Mount Bromo’s crater.
supir jeep hartop |
Next
up was the savanna area. We just had a quick stroll around this area and took
some pictures along our way. There’s nothing so special around here. But still
the view was beautiful. Di bukit
savanna, mobil-mobil jeep mulai parkir dan para pelancong kembali mengabadikan
momen. Disini puluhan mobil-mobil jeep yang terparkir merupakan momen
tersendiri menurut gue. Jarang bisa melihat hal itu apalagi lokasinya di padang
pasir.
Bukit Teletubbies |
The Savanna Area |
Akhirnya,
perjalanan bromo menyimpan keindahan mahakarya yang luar biasa. Dan ini
merupakan salah satu perjalanan yang seru sekaligus menyenangkan. I
had so much fun hiking Mount Bromo! The sunrise, the experience, the feeling
worth the effort. Thank you for the amazing experience!
TIPS!
Bring your
jacket along with your gloves as it’s cold up there at dawn. But if you don’t
you could rent a jacket for around 25k-30k and buy a gloves for 20k.
Traveled in May 4, 2015
xoxo,
Marcellina Rahmadini
xoxo,
Marcellina Rahmadini
No comments:
Post a Comment